Minggu, 25 November 2012

Try Out Cintaku

Seharian penuh Keane hanya dikamar flamboyanya untuk “full day taking a rest” segalanya. Setelah satu minggu silam  kegiatan rutinitasnya terus menerus menyita tenaga, hati dan pikiranya. Setelah seminggu lamanya Keane harus ikut Try Out di sekolahnya.  Keane untung saja menyadari bahwa hidup memang sebuah perjalanan yang dia sendiri tidak tahu “ending dan beginning” dalam sketsa yang mau tidak mau manusia hanya melangkahkan kakinya.
Lagu jadul dan melangkonis “My Way” yang dibawakan Frank Sinatra kesukaannya perlahan menyelip di tengah kalbunya. Keane  sedikit terhipnotis dengan isi lagu my way tersebut, yang menggambarkan sebuah perjalanan seorang manusia dalam menggayuti harapan hatinya. “Ya, apa sih yang bisa diperoleh dengan begitu saja di dunia ini ?” , tanpa disadari sebuah pertanyaan dari hatinya dilontarkan kepada tebing-tebing tinggi yang memusari semua perjalanan hidup manusia, atau pada Puncak Jaya Wijaya, Mount Everest atau Puncak Wedus Gembel yang hanya diam membisu.
“Perjalanan ?, begitu beratnya sejak Andi datang untuk pamit pergi ke Padang mengikuti papa dan mamanya yang pindah kerja. Inikah awal aku menuai try out hidup dan cintaku. Lebih dari try out yang dibuat oleh guru-guruku !”.
Saku  t- shirt tergetar karena calling seseorang di Hpnya, Keane segera memungut Hp bercasing biru muda, yang menjadi teman dekatnya di malam minggu ini. Semoga saja Andi di malam ini yang menggetarkan  hatinya bahkan makam minggu ini yang menjadi milik mereka berdua.
***
“Hallo, young lady yang kaya Kate Middleton, lagi nglamun ya ?”
“Ini siapa ? “
“Ah ini aku, lupa suaraku ya ?”
“Sorry friend !, ini Raphael, ya ?”. Meski dia sudah lama tidak pernah gaul bareng dengan cowok ini, namun renyah senyumnya mirip Jenderal Soeharto, tidak terlupakan Keane.
 “Good, kamu memang cewek yang nggak gampang lupa sama teman, ngapain kamu di rumah saja ?. Kalau kamu nggak capek biar gabung sama teman lama kamu malam ini  di rumah Betty. Aku samper kamu kalau nggak ada acara !”
“Makasih Raphael!, badanku lagi cuapek, aku mo istirahat dulu. Gampang lain waktu saja aku gabung “
“Pasti lagi merajut angan, ingat sama Andi yang ada di Padang ?’
“Kamu kenal Andi ?”
“Siapa yang nggak kenal dia sih, Keane !. Beruntung kamu dapatkan dia. Cowok ganteng hitam manis dan termasuk smart boy. Kamu kehilangan dia kan !”
“Ah sok tahu kamu ?. Bagi aku dan Andi tidak pernah mengenal arti kehilangan. Kami hanya teman saja”
“Maaf Keane !,  ini mengganggu privasimu. Aku tahu pasti kamu kangen sama dia. Iya kan ?”
“Sorry Raphael !, biar masalah ini hanya untuk aku dan Andi saja.Aku bukan cewek ingusan yang terjebak dalam romantisme remaja. Aku dan dia masih jauh dalam perjalanan hidup kami masing-masing “
“Tapi kalau kamu sendirian di rumah,  apa salahnya kamu gabung teman lamamu yang ngumpul di rumah Betty. Setelah ngumpul kita bareng ke Cisarua untuk happy weekend dengan ikan mas bakar, OK setuju !”
“Gampang lain waktu, Raphael !”
“Aku kangen dengan canda tawa kamu !, seperti kita dalam kegiatan kemah persami di Cibubur dulu, Keane !’
“Aku juga kangen dengan Betty, Ardian, Anti dan Aldo untuk kumpul bareng lagi “
“Oh mereka juga sering mgomomg tentang kamu. Ayo dong kita reuni, nanti aku yang mamitkan sama mama papa kamu “
“Nggak usah repot-repot Raphael !, aku  mau istirahat. Lain waktu kita sambung lagi ya!”
 “Tunggu Keane !, jangan ditutup dulu !. Kamu sekarang beda sih !. Kamu takut    Andi cemburu kan  Keane ?. Udahlah kamu kan masih muda, ngapain kamu takut diputus Andi !. Kamu cantik lho Keane, gampang mencari pengganti Andi.”
“Sorry friend, kalau  kamu memang benar temanku ?, sebaiknya kamu nggak ngomong kaya gitu. Cobalah sedikit dewasa Raphael ! Meskipun kita masih remaja, cobalah sedikit menghargai  orang lain. Antara aku dan Andi masih bebas menentukan langkah masing-masing, dia tidak membatasi aku  dan  akupun  sebaliknya. Tapi bagi aku memang malam ini aku lagi capek”. Belum sempat Keane melontarkan semua  kata hatinya, Raphael yang entah mengapa menutup Hpnya sendiri.
Malam minggu perlahan merayap sepanjang benang waktu, sehingga rembulanpun memberikan isaratnya kalau malampun sudah agak larut. Keane masih mengaktifkan laptopnya untuk mendnengarkan MP 3 lagu lagu pop nostalgia kesukaanya. Satu demi satu lagu pop melo Pance Pondang menggayuti hatinya.
“Sedang apa Andi di sana.Apakah dia juga ingat aku, ada apa sebenarnya antara dia dan Andi. Hanya sahabat biasa ?, tapi mengapa dia selalu ada di hatiku. Atau karena aku yang bersikap biasa biasa saja sama dia, ataukah karena apa ?. Jujur saja aku merasa takut sama Andi, bila gabung bareng dengan Raphael, cowok yang norak” Bisikan hati Keane sekarang lebih berdenting ketimbang suara jarum jam di kamarnya dan suara lagu lagu barat klasik.
***
“Ketahuilah Keane!!,  di dunia ini tidak ada sesuatu yang mampu diraih hanya dengan membalikan tangan. Ingat pesan Bu Willy !”
“Iya bu !” . Masih ingat dalam memory Keane pesan Bu Willy pada dia, saat dia menerima hadiah atas pretasinya sebagai juara kelas di semester pertama kemarin. Namun Bu Willy sempat kecewa lantaran pada try-out yang pertama dua minggu yang lalu, nilai Keane masih belum memuaskan, Keanepun tidak tahu mengapa hal ini terjadi.
Bu Willypun hanya memberikan senyum kecilnya pada Keane atas kegagalanya. Namun Keanepun mampu menafsirkan senyum manis bu guru yang bijak dan pemerduli pada anak-anaknya, bahwa dalam hidup ini memang bukan hanya try-out pelajaran di sekolah yang harus dihadapi semua manusia. Tetapi lebih dari itu, manusia apa, siapa dan dimanapun pasti akan mengalami uji coba dalam kehidupan ini. Apalagi bagi diri Keane yang kini jauh dengan Andi.
Lamunan Keane menjadi meluruh berkeping kala Hpnya kembali berdering, diapun dengan sigap mengangkat Hpnya dan pada Screen Hpnya terbaca kata Andi, maka dengan jantung yang berdegup keras dia memencet tombol hijau.
“Met malam Keane, kamu belum tidur, lagi ngapain ?”. Suara Andi yang datar dan terdengar romantic memenuhi speaker Hpnya Keane. Namun suara itu berhasil menjerat urat syaraf Keane hingga gemetaran seluruh anggota badanya.
“Eeeh, ngggak ngapain, Cuma aku lagi kecapean ?”
 “Kecapean ?. emangnya kamu  habis dari mana ?”
“Aku nggak pernah main, Cuma kemarinkan try-out dan habis itu pembekalan UN sampai sore, mala mini aku Cuma diam membisu di kamar “
“Oh ya nilai try-outmu gimana ?”
“Jangan tanya itu, dong ?”
“Emangnya kenapa ?”
“Nilaiku hancur, semuanya di bawah 5. Jadi aku agak stress ?”
“Sama !,  aku juga nilainya seperti itu. Tapi nggak usah sedih dong !, kan UN masih lama. Yang penting kita siapkan nanti setelah lulus UN “
“Oh, ya Andi !. Kamu mau kuliah di mana ?”
“Aku sudah ngomong sama papa, aku akan balik ke Jakarta untuk kuliah di sini. Kita bisa gabung bareng lagi Keane. Ntar kalau kita lulus,  kita bareng nyari universitas yang cocok untuk kita berdua, OK ?”
“OK !, “
Meskipun malam minggu ini , Keane masih sendiri tanpa Andi disisnya, namun baginya sudah cukup bahwa malam minggu ini menjadi milik mereka berdua***



Tidak ada komentar:

Posting Komentar